Kamis, 26 Oktober 2017

 

Pengetahuan dan Penalaran
Tentang Representasi  Pengetahuan

1  1.   Rekayasa ontologi
Menurut  bahasa, Ontologi  berasal dari  bahasa  Yunani  yaitu : On/Ontos = ada, dan Logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Sedangkan menurut istilah Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak
Ada beberapa pengertian ontology menurut para tokoh-tokoh filsafat diantaranya:
a.  Menurut Suriasumantri (1985)
Ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau, dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang “ada”. Telaah ontologis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan :
a) apakah obyek ilmu yang akan ditelaah,
b) bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut, dan
c) bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan.
b.  Menurut Soetriono & Hanafie (2007)
Ontologi yaitu merupakan azas dalam menerapkan batas atau ruang lingkup wujud yang menjadi obyek penelaahan (obyek ontologis atau obyek formal dari pengetahuan) serta penafsiran tentang hakikat realita (metafisika) dari obyek ontologi atau obyek formal tersebut dan dapat merupakan landasan ilmu yang menanyakan apa yang dikaji oleh pengetahuan dan biasanya berkaitan dengan alam kenyataan dan keberadaan.
b.  Menurut Ensiklopedi Britannica Yang juga diangkat dari Konsepsi Aristoteles
Ontologi Yaitu teori atau studi tentang being / wujud seperti karakteristik dasar dari seluruh realitas. Ontologi sinonim dengan metafisika yaitu, studi filosofis untuk menentukan sifat nyata yang asli (real nature) dari suatu benda untuk menentukan arti , struktur dan prinsip benda tersebut. (Filosofi ini didefinisikan oleh Aristoteles abad ke-4 SM)
Pengertian paling umum pada ontologi adalah bagian dari bidang filsafat yang mencoba mencari hakikat dari sesuatu. Pengertian ini menjadi melebar dan dikaji secara tersendiri menurut lingkup cabang-cabang keilmuan tersendiri. Pengertian ontologi ini menjadi sangat beragam dan berubah sesuai dengan berjalannya waktu.
Sebuah ontologi memberikan pengertian untuk penjelasan secara eksplisit dari konsep terhadap representasi pengetahuan pada sebuah knowledge base. Sebuah ontologi juga dapat diartikan sebuah struktur hirarki dari istilah untuk menjelaskan sebuah domain yang dapat digunakan sebagai landasan untuk sebuah knowledge base”. Dengan demikian, ontologi merupakan suatu teori tentang makna dari suatu objek, property dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ringkasnya, pada tinjauan filsafat, ontologi adalah studi tentang sesuatu yang ada.

2.  Pengkategorian dan Objek : komposisi fisik, pengukuran, substansi dan objek
kategori ialah satu bidang matematik yang mengkaji sifat konsep-konsep matematik dengan cara yang abstrak, dengan memformalkannya sebagai koleksi-koleksi objek dan anak panah (juga dipanggil morfisme, walaupun istilah ini memiliki maksud lain yang spesifik dan bukan kategori), di mana koleksi-koleksi ini memenuhi beberapa syarat asas. Banyak bidang utama matematik yang boleh diformalkan sebagai kategori dan penggunaan teori kategori membolehkan banyak keputusan matematik yang rumit dan halus, dapat dinyatakan dan dibuktikan dengan cara yang lebih ringkas.
Antara contoh kategori ialah kategori set, di mana objek adalah set dan anak panah adalah fungsi dari satu set kepada set yang lain. Bagaimanapun, perlu diingat yang objek bagi kategori tidak semestinya set dan anak panah tidak semestinya fungsi; sebaliknya sebarang cara memformalkan konsep matematik yang memenuhi syarat-syarat asas bagi sifat objek dan anak panah adalah kategori yang sah, dan sebarang keputusan teori kategori dapat diguna pakai padanya.

Contoh kategori yang paling ringkas (yang merupakan konsep terpenting dalam topologi) ialah kategori groupoid, yang ditakrifkan sebagai satu kategori yang semua anak panah atau morfismenya adalah boleh songsang.

Kategori kini wujud dalam banyak cabang matematik, beberapa bidang sains komputer teori di mana ia berpadanan dengan jenis, dan fizik matematik di mana ia boleh diguna untuk menerangkan ruang vektor. Konsep kategori pertama kali diperkenalkan oleh Samuel Eilenberg dan Saunders Mac Lane di antara tahun 1942-1945

A.   Komposisi Objek
adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa.jadi komposisi fisik adalah susunan kesatuan dari suatu bentuk fisik / yg dapat dilihat.
B.    Pengukuran
adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka tehadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati. Pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, namun dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka seseorang dapat mengukur dengan mudah karena objek yang diukur merupakan objek kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara internasional. Namun hal ini akan berbeda jika objek yang diukur lebih abstrak seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya sehingga untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu.
C.    Substansi dan Objek
adalah watak sebenarnya dari sesuatu yang sedang dibicarakan/dijadikan pokok acuan/target.
3.  Aksi, situasi dan kejadian/event
A.   Aksi
Aksi berasal dari kata “Action” yang bermakna “ Gerak”, Gerakan adalah berpindahnya energi, volume, tempat dan waktu dari kondisi semula menuju kondisi kemudian. Aksi di dalam dunia organisasi pergerakan dapat diterjemahkan sebagai segala pikiran dan perbuatan/tindakan yang mengarah pada capaian-capaian terhadap tujuan perjuangan itu sendiri.
B.    Situasi
Definisi situasi, istilah ini digunakan Thomas untuk mengemukakan gagasannya bahwa tingkah laku manuasia dalam berbagai skala selalu dipengaruhi bagaimana manusia tersebut memberi penilaian terhadap dunianya. Sederhananya, definisi adalah upaya untuk memberi nilai  pada sesuatu, sedangkan situasi adalah segala sesuatu yang diketahui manusia . jadi definisi situasi adalah upaya penafsiran manusia atas realitas yang hidup di sekelilingnya.
C.    Kejadian/Event
Event yang seperti kita tahu, memiliki cakupan bidang yang sangat luas, entah itu event yang profit oriented atau non-profit oriented, entah itu diadakan oleh perusahaan atau individu, entah itu diramu dalam konsep yang formal atau non-formal, entah itu dalam rangka perayaan pernikahan, kelahiran anak atau kematian, dan banyak lagi yang lain, saya melihat ada satu kesamaan yang bisa ditarik benang merahnya. Saya berpendapat bahwa semua event itu dikatakan berhasil bila di dalam kegiatan atau acara tersebut timbul CROWDS.

Jadi apa sih sebenarnya event itu ? Yaahh, pasti para pembaca sudah menjadi makin tahu sekarang. Kalau saja ini ditulis dalam buku Ilmu Pengetahuan Event (IPE), munkin Event akan didefinisikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan / acara dalam rangka tujuan tertentu yang diadakan oleh pihak tertentu dalam waktu tertentu dan tempat tertentu dengan biaya tertentu, hehehe, makin ga menentu ya definisi nya.

 
4. Mental objek dan mental objek : pengetahuan dan kepercayaan , pengetahuan-waktu dan aksi.
A.   Pengetahuan dan kepercayaan
adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh manusia, atau pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi dari suatu sikap yang ditunjukkan manusia saat dia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
B.    Pengetahuan waktu dan aksi
Merupakan ilmu pengetahuan dari tindakan yang dilakukan berdasarkan suatu kejadian berdasarkan waktu kejadian.

5Sistem penalaran untuk pengkategorian : jaringan semantik, logika deskripsi
A.   Jaringan Semantik
Jaringan semantik merupakan salah satu yang dipelajari dalam materi Artificial Inteligence (Kecerdasan Buatan). Jaringan semantik merupakan pengetahuan secara grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek. Dalam jaringan semantik terdapat gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek, terdiri dari lingkaran-lingkaran yang dihubungkan dengan anak panah yang menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tersebut. Sebagai contoh gambar berikut merupakan salah satu gambaran terhadap pengetahuan yang menggunakan jaringan semantik sebagai salah satu alat pengenalnya.
Jaringan semantik merupakan penggambaran grafis dari pengetahuan yang melibatkan hubungan antara obyek-obyek :
 Obyek direpesentasikan sebagai simpul (node) pada suatu grafik
berbentuk lingkaran dan hubungan antara obyek-obyek dan factor
deskriptif dinyatakan oleh garis penghubung (link) atau garis lengkung
(arch) berlabel.
–  Obyek dapat berupa jenis fisik, seperti:   buku,mobil, meja, atau bahkan
orang; erupakan pikiran, seperti: hukum Ohm; suatu peristiwa/ kejadian,
seperti: piknik atau suatu pemilihan; atau tindakan, seperti: membuat
rumah atau menulis buku.
      –    Atribut obyek, seperti: ukuran, warna, kelas, umur, asal-usul, atau
karakteristik lainnya bisa digunakan sebagai node. Dalam hal ini,
informasi rinci tentang sesuatu obyek bisa ditampilka dengan baik.
                   Tujuan Dari Pembuatan Jaringan Sematik
Tujuan pembuatan jaringan semantik adalah untuk merepresentasikan organisasi dari ide-ide dalam materi pembelajaran agar dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran.  Dengan mengajak siswa menganalisis struktur ide-ide yang dipelajari, berarti membantu kita untuk menganalisis struktur pengetahuannya, yang akan membantunya untuk memadukan ide baru dengan ide yang sudah ada.  Sebagai hasilnya, pengetahuan yang diperoleh lebih utuh dan dapat digunakan dengan lebih akurat.
B.    Logika deskripsi
adalah salah satu keluarga bahasa representasi pengetahuan yang dapat digunakan untuk mewakili definisi konsep domain aplikasi (dikenal sebagai pengetahuan terminologi) dalam cara yang terstruktur dan formal dipahami dengan baik.
   6.   Penalaran dengan informasi default
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan fakta-fakta atau data yang sistematik menuju suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Dengan kata lain, penalaran merupakan sebuah proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis



DAFTAR PUSTAKA:


TUGAS PENGETAHUAN TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
MINGGU KE-6

HERI JULIYANTO
13115135
3KA12
UNIVERSITAS GUNADARMA



Kamis, 19 Oktober 2017



PENGETAHUAN DAN PENALARAN: LOGIKA ORDE PERTAMA (FIRST ORDER LOGIC)

Pengenalan logika orde pertama
First order logic adalah sebuah bahasa formal yang digunakan di ilmu matematika, philosophy, bahasa dan ilmu computer. Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi. Logika predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form). Kalkulus predikat bisa menganalisakan kalimat-kalimat ke dalam subjek dan argumen dalam berbagai cara yang berbeda-beda, yang pada akhirnya kalkulus predikat bisa digunakan untuk memecahkan problem of multiple generality (masalah dalam berbagai keadaan umum) yang telah membingungkan sebagian besar ahli-ahli logika abad pertengahan. Dengan menggunakan logika predikat ini, untuk pertama kalinya, para ahli-ahli logika bisa memberikan quantifier yang cukup umum untuk merepresentasikan semua argumen yang terdapat pada natural language.
Dasar Logika First-Order
Logika First-Orderdigunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat  direpresentasikan menggunakan LogikaProposisi. Operator-operator yang digunakan pada Logika First-Order adalah
SIMBOL
ARTI
BENTUK
Implies / Maka / Implikasi
jika … maka …
Not / Tidak / Negasi
tidak …
And / Dan / Konjungsi
… dan …
Or / Atau / Disjungsi
… atau …
Universal Quantifier
Untuk setiap / seluruh
Existensial Quantifier
Terdapat / ada
x
Term
-
  
Sintak dan semantik logika orde pertama
Sama halnya dengan. Proposisi Logic (PL), sebuah kalimat FOL bisa juga dikatakan true terhadap sebuah model.
Namun, sebuah kalimat bisa diinterpretasikan banyak cara dalam sebuah model.
Model berisi :
Objects : elemen-elemen di dalam dunia (domain elements).
Relations : hubungan antara elemen-elemen tersebut.
Sebuah interpretasi mendefinisikan referent (“yang dipetakan”)
Constant symbols objects
Predicate symbols relations
Function symbols functional relations

Interpretasi
Interpretasi. Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interpretasi melakukan proses pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam.
Entailment , validity , satisfiability , dll. Didefinisikan untuk semua kemungkinan interpretasi dari semua kemungkinan model!
Kalau mau dijabarkan semua kemungkinannya: For each number of domain elements n from 1 to ∞ For each k -ary predicate Pk in the vocabulary For each possible k -ary relation on n objects For each constant symbol C in the vocabulary For each choice of referent for C from n objects . . .
Menentukan entailment berdasarkan truth-table? mustahil!
Biasanya ada satu interpretasi yang “dimaksudkan” intended interpretation.

Kalimat atomik
proposisi yang hanya terdiri atas satu peryataan dan mengacu kepada nama diri atau juka menggunakan kata ganti, maka akan menggunakan penunjuk ini atau itu.


Kalimat kompleks
Kalimat Kompleks merupakan kalimat dengan karakteristik memiliki lebih dari satu pola. Pada umumnya kalimat ini disetarakan dan dianggap sebagai kalimat majemuk. Selain itu kedua pola yang ada pada satu kalimat ini dipisahkan melalui tanda baca, kata hubung atau terkadang tanpa menggunakan apapun. Namun meski begitu kalimat ini dapat mudah diidentifikasi melalui bentuk strukturnya lebih dari satu predikat / peristiwa / keadaan.

Universal Quantifier
Definisi: Jika Asuatu ekspresi logika dan x adalah variable, maka jika ingin menentukanbahwa A adalah bernilai benar untuk semua nilai yang dimungkinkan untuk x,maka akan ditulis. Disini  disebut kuantoruniversal, dengan A adalah scope dari kuantor tersebut. Variabel xdisebut terikat (bound) dengan kuantor.

Simbol UniversalQuantifier menggantikan kata ‘untuksemua’, ‘untuk seluruh’.Dan digunakan pada pembentukan formula dengan bentuk:
                  (x)  P(x)
(x)  P(x) bernilai benar apabila predikat P(x)bernilai benar. Formula tersebut dapat dibaca sebagai ‘Seluruh x untuk P(x)’ atau ‘Setiap x untuk P(x)’
Existential Quantifier
Definisi: Jika Asuatu ekspresi logika dan x adalah variable, maka jika ingin menentukanbahwa A adalah bernilai benar untuk sekurang-kurangnya satu dari x,maka akan ditulis . Disini  disebut kuantoreksistensial, dengan A adalah scope dari kuantor tersebut. Variabel xdisebut terikat (bound) dengan kuantor.

Simbol ExistentialQuantifier  menggantikan kata ‘ada’, ‘beberapa’, ‘tidaksemua’, ‘terdapat’.Dan digunakan pada pembentukan formula dengan bentuk:
                  (x)  P(x)
(x)  P(x) bernilai benar apabila ada x yang menyebabkan P(x)bernilai benar. Formula tersebut dapat dibaca sebagai ‘Ada x untuk P(x)’
    
Equality
Kalimat term1 = term2 bernilai true di bawah sebuah interpretasi iff term1 and term2 me-refer ke object yang sama.
Contoh:
Ayah(Anto) = Abdul adalah satisfiable
Anto = Abdul juga satisfiable!
Anto = Anto adalah valid.
Bisa digunakan dengan negasi untuk membedakan dua term: x , y Mencintai (Anto, x ) Mencintai(Anto, y ) ¬(x = y ) (Anto mendua!)
Definisi Sibling: x , y Sibling(x , y ) (¬(x = y ) m, f ¬(m = f ) Parent (m, x ) Parent (f , x ) Parent (m, y ) Parent (f , y ))

Penggunaan logika order pertama
Assertion
Salah satu bentukdari Assertion adalah Domain constraint dan Referential integrity constraint. Assertion digunakan untuk mengekspresikan suatu kondisi basis data sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti halnya prosedur, assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa dibatalkan apabila ada kondisi tertentu yang menuntut perubahan struktur basis data. Pada beberapa basis data penggunaan kunci primer dan kunci tamu sudah cukup untuk menjaga integritas data. Tetapi pada beberapa kasus basis data diperlukan suatu constraint ataupun aturan yang lebih baik. Metode lain yang sering digunakan dalam pemeliharaan integritas adalah assertion dan trigger
Syntax dari definisi assertion adalah sebagai berikut.

create assertion AssertionName check (predicate)

Ketika assertion dibuat, maka sistem akan melakukan pengecekan validitas dari assertion yang dibuat. perubahan terhadap basis data hanya akan berlaku ketika tidak menyalahi assertion yang telah dibuat apabila assertion yang dibuat valid. Pengecekan validitas tersebut akan memakan biaya yang besar terutama apabila assertion yang dibuat cukup rumit, sehingga penggunaan dan pembuatan assertion harus dilakukan dengan hati-hati Karena itu tidak banyak developer sistem dan DBMS yang menyediakan fasilitas seperti berikut : 

Create assertion IC13 check
( ( Select min (s.status) from s ) > 4 );
Create assertion IC18 check
(not exists ( select * from P
                     where not ( P.Weight > 0.0 )));
Create assertion IC99 check
( not exists ( select * from P
            where P.color = ‘Red’
            and P.city <> ‘London’));
Create assertion IC49 check
( not exists ( select * from P, SP
            where P.P# = SP.P#
             and  ( P.weight * SP.Qty) > 20000));
Create assertion IC95 check
( not exists ( select * from S, SP
            where S.status < 20
            and S.S# = SP.S#
            and SP.Qty > 500 ));


Logika proposisi vs. Inferensi Logika Orde Pertama
Logika
  Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). 
  Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Proposisi
  PROPOSISI merupakan kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya.
  Nama lain proposisi: kalimat terbuka.
  Logika proposisi merupakan ilmu dasar untuk mempelajari algortima dan logika, yang berperan sangat penting dalam pemrograman.


Mengubah inferensi order pertama menjadi inferensi proposisi
Inferensi pada logika proposisi dapat dilakukan dengan menggunakan resolusi. RESOLUSI adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yg dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus yg disebut  Conjunctive Normal Form (CNF).
•         CNF ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
–        Setiap kalimat merupakan disjungsi literal
–        Semua kalimat terkonjungsi secara implisit
•         Dua atau lebih proposisi dapat digabungkan dengan menggunakan operator logika :
            a. Negasi         : Ø (NOT)
            b. Konjungsi    : Ù (AND)
            c. Disjungsi     : Ú (OR)
            d. Implikasi     : ® (IF-THEN)
            e. Ekuivalen    : Û
•         Operator NOT             : digunakan untuk memberikan nilai negasi (lawan) dari pernyataan yang telah ada.
•         Langkah-langkah mengubah kalimat ke dalam bentuk CNF, sebagai berikut :
    > hilangkan implikasi dan ekuivalensi
               mis.  X ® Y menjadi  ØX Ú Y (hukum implikasi)
                          X Û Y menjadi (X=>Y) Ù (Y=>X) (hukum bi-implikasi)
                                                   (ØX Ú Y)Ù(ØY Ú X) (hukum implikasi)
    > kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja
       mis. Ø(Ø X) menjadi X (hukum negasi ganda)
                         Ø(X Ú Y) menjadi (ØX Ù ØY) (hukum de’Morgan)
                         Ø(X Ù Y) menjadi (ØX Ú ØY) (hukum de’Morgan)
> gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi menjadi conjunction of    disjunction
       mis.  Assosiatif : (A Ú B) Ú C = A Ú (B Ú C)
   Distributif : (A Ù B) Ú C = (A Ú C) Ù (B Ú C)
           
   UNIFIKASI
Unifikasi adalah usaha untuk mencoba membuat dua ekspresi menjadi identik (mempersatukan keduanya) dengan mencari substitusi-substitusi tertentu untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi mereka tersebut. Unifikasi merupakan suatu prosedur sistematik untuk memperoleh peubah-peubah instan dalam wffs. Ketika nilai kebenaran predikat adalah sebuah fungsi dari nilai-nilai yang diasumsikan dengan argumen mereka, keinstanan terkontrol dari nilai-nilai selanjutnya yang menyediakan cara memvalidasi nilai-nilai kebenaran pernyataan yang berisi predikat. Unifikasi merupakan dasar atas kebanyakan strategi inferensi dalam Kecerdasan Buatan. Sedangkan dasar dari unifikasi adalah substitusi.

Suatu substitusi (substitution) adalah suatu himpunan penetapan istilah-istilah kepada peubah, tanpa ada peubah yang ditetapkan lebih dari satu istilah. Sebagai pengetahuan jantung dari eksekusi Prolog, adalah mekanisme unifikasi.

Aturan-aturan unifikasi :
  1. Dua atom (konstanta atau peubah) adalah identik.
  2. Dua daftar identik, atau ekspresi dikonversi ke dalam satu buah daftar.
  3. Sebuah konstanta dan satu peubah terikat dipersatukan, sehingga peubah menjadi terikat kepada konstanta.
  4. Sebuah peubah tak terikat dipersatukan dengan sebuah peubah terikat.
  5. Sebuah peubah terikat dipersatukan dengan sebuah konstanta jika pengikatan pada peubah terikat dengan konstanta tidak ada konflik.
  6. Dua peubah tidak terikat disatukan. Jika peubah yang satu lainnya menjadi terikat dalam upa-urutan langkah unifikasi, yang lainnya juga menjadi terikat ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
  7. Dua peubah terikat disatukan jika keduanya terikat (mungkin melalui pengikatan tengah) ke atom yang sama (peubah atau konstanta).

FORWARD CHAINING
Forward chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.
Contoh :
Terdapat 10 aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan yaitu :
R1 : if A and B then C
R2 : if C then D
R3 : if A and E then F
R4 : if A then G
R5 : if F and G then D
R6 : if G and E then H
R7 : if C and H then I
R8 : if I and A then J
R9 : if G then J
R10 : if J then K
Fakta awal yang diberikan hanya A dan E, ingin membuktikan apakah K bernilai benar. Proses penalaran forward chaining terlihat pada gambar dibawah :


BACKWARD CHAINING
Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti yang mendukung (atau berlawanan) dengan harapan kita. Sering hal ini memerlukan perumusan dan pengujian hipotesis sementara. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
Contoh :
Seperti pada contoh forward chining, terdapat 10 aturan yang sama pada basis pengetahuan dan fakta awal yang diberikan hanya A dan E. ingin membuktikan apakah K bernilai benar. Proses penalaran backward chaining terlihat pada gambar berikut :




   RESOLUSI
     Resolusi merupakan suatu teknik pembuktian yang lebih efisien, sebab fakta-fakta yang akan dioperasikan terlebih dahulu dibawa ke bentuk standar yang sering disebut dengan nama klausa. Pembuktian suatu pernyataan menggunakan resolusi ini dilakukan dengan cara menegasikan pernyataan tersebut, kemudian dicari kontradiksinya dari pernyataan-pernyataan yang sudah ada.
Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus conjunctive normal form (CNF). Pada logika proposisi, prosedur untuk membuktikan proposisi P dengan beberapa aksioma F yang telah diketahui, dengan menggunakan resolusi.
Algoritma resolusi :
(1) Konversikan semua proposisi F ke bentuk CNF.
(2) Negasikan P, dan konversikan hasil negasi tersebut ke bentuk klausa. Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada pada langkah 1.
(3) Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses tidak mengalami kemajuan :
a. Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent.
b. Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa hasil resolve tersebut dinamakan resolvent. Jika ada pasangan literal L dan
L, eliminir dari resolvent.
c. Jika resolvent berupa klausa kosong, maka ditemukan kontradiksi. Jika tidak, tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada.
     
     DAFTAR PUSTAKA

TUGAS PENGETAHUAN TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
MINGGU KE-5

HERI JULIYANTO
13115135
3KA12
UNIVERSITAS GUNADARMA